1.
Langit dan bumi
(QS.Ibrahim ayat 8, 10,dan 19)
وَقَالَ مُوسَىٰ إِنْ تَكْفُرُوا
أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ
Artinya:
Dan Musa berkata: "Jika kamu
dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (8)
۞ قَالَتْ
رُسُلُهُمْ أَفِي اللَّهِ شَكٌّ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ يَدْعُوكُمْ
لِيَغْفِرَ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرَكُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ
قَالُوا إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا تُرِيدُونَ أَنْ تَصُدُّونَا
عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُنَا فَأْتُونَا بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ
Artinya:
Berkata rasul-rasul mereka:
"Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia
menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan
(siksaan)mu sampai masa yang ditentukan?" Mereka berkata: "Kamu tidak
lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk
menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek
moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami, bukti yang nyata". (10)
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۚ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ
بِخَلْقٍ جَدِيدٍ
Artinya:
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa
sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia
menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk
yang baru (19)
a. Tafsir
Jalalain
(Dan Musa berkata) kepada kaumnya ("Jika kalian dan
orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari nikmat Allah, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha
Terpuji.") Maha Terpuji di dalam tindakan-Nya terhadap mereka.
(8)
(Berkata rasul-rasul mereka, "Apakah ada keraguan
terhadap Allah) istifham di sini mengandung makna ingkar; artinya tentu saja
tidak ada keraguan di dalam mentauhidkan-Nya mengingat adanya bukti-bukti yang
jelas menunjukkan ke arah itu (Pencipta) yang menciptakan (langit dan bumi? Dia
menyeru kalian) supaya taat kepada-Nya (untuk memberi ampunan kepada kalian
dari dosa-dosa kalian) huruf min adalah huruf zaidah. Karena sesungguhnya Islam
itu menghapus semua dosa yang sebelumnya. Atau huruf min itu bermakna tab`idh
yang artinya sebagian daripada dosa-dosa kalian. Dimaksud untuk mengecualikan
dosa-dosa yang menyangkut hak-hak hamba-hamba Allah (dan menangguhkan kalian)
tanpa mengazab kalian (sampai masa yang ditentukan?") sampai kalian mati.
(Mereka berkata, "Tiada lain) tidak lain (kalian adalah manusia biasa
seperti kami juga. Kalian menghendaki untuk menghalang-halangi kami dari apa
yang selalu disembah oleh nenek moyang kami) yaitu berhala-berhala sesembahan
mereka (karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata.") hujah yang
jelas untuk membuktikan kebenaran kalian itu.(10)
(Tidakkah kamu perhatikan) hai orang yang diajak bicara,
tidakkah kamu memperhatikan. Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna
menetapkan (bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan
hak) lafal bilhaqqi bertaalluq atau berkaitan maknanya dengan lafal khalaqa.
(Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kalian) hai manusia (dan
mengganti kalian dengan makhluk yang baru) sebagai pengganti kalian.(19)
b. Tafsir
Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
{وَقَالَ مُوسَى إِنْ تَكْفُرُوا
أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الأرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ}
Dan Musa berkata, "Jika kalian dan orang-orang yang ada di muka
bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah
Mahakaya lagi Maha Terpuji.” (Ibrahim: 8)
Allah Mahakaya (tidak memerlukan) ungkapan syukur hamba-hamba-Nya. Dan
Dia Maha Terpuji, sekalipun Dia diingkari oleh orang-orang yang
mengingkari-Nya. Makna ayat ini sama dengan makna yang terdapat di dalam ayat
lain melalui firman-Nya:
{إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ
غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ
لَكُمْ}
Jika kalian kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)
kalian. (Az-Zumar: 7), hingga akhir ayat.
{فَكَفَرُوا وَتَوَلَّوْا وَاسْتَغْنَى اللَّهُ وَاللَّهُ
غَنِيٌّ حَمِيدٌ}
lalu mereka ingkar dan berpaling, dan Allah tidak memerlukan (mereka).
Dan Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. (At-Taghabun: 6)
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan hadis melalui Abu Zar, dari
Rasulullah Saw. dalam salah satu hadis qudsinya, bahwa Allah Swt. telah
berfirman:
"يَا عِبَادِي،
لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ، وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ، كَانُوا عَلَى
أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ مِنْكُمْ، مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا. يَا
عِبَادِي، لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ، وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ، كَانُوا
عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ مِنْكُمْ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا.
يَا عِبَادِي، لَوْ أن أولكم وآخركم، وإنسكم وجنكم، قاموا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ،
فَسَأَلُونِي، فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ
مُلْكِي شَيْئًا، إلا كما ينقُص المخْيَط إذا أدخل في الْبَحْرِ".
Hai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dari kalian
dan yang terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya memiliki kalbu
seperti kalbu seseorang di antara kalian yang paling bertakwa, tiadalah hal
tersebut menambahkan sesuatu dalam kerajaan-Ku barang sedikit pun. Hai
hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dari kalian dan yang
terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya memiliki kalbu seperti
kalbu seseorang di antara kalian yang paling durhaka, hal tersebut tidaklah
mengurangi sesuatu pun dalam kerajaan-Ku barang sedikit pun. Hai
hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang pertama dari kalian dan yang terakhir
dari kalangan umat manusia dan jin semuanya berdiri di suatu lapangan, kemudian
mereka meminta kepada-Ku, lalu Aku memberi kepada setiap orang apa yang
dimintanya, tiadalah hal itu mengurangi kerajaan-Ku barang sedikit pun,
melainkan sebagaimana berkurangnya laut bila dimasukkan sebuah jarum ke
dalamnya.
Allah Swt. menceritakan perdebatan yang berlangsung antara orang-orang
kafir dan rasul-rasul-Nya. Demikian itu karena ketika para rasul mendapat
jawaban keraguan dari pihak umatnya masing-masing terhadap apa yang disampaikan
oleh para rasul kepada mereka, yang intinya menyeru agar mereka menyembah Allah
semata, tiada sekutu bagi-Nya. Maka berkatalah para rasul:
{أَفِي اللَّهِ شَكٌّ}
Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah. (Ibrahim: 10)
Kalimat ini mengandung dua interpretasi, yaitu:
Pertama, apakah ada keragu-raguan terhadap keberadaan-Nya. Karena
sesungguhnya fitrah manusia mempersaksikan keberadaan-Nya, dan fitrah manusia
telah diciptakan dalam keadaan mengakui keberadaan Allah sebagai Tuhannya.
Orang yang memiliki fitrah yang sehat pasti mengakui Allah, tetapi adakalanya
fitrah manusia dijangkiti oleh penyakit keragu-raguan dan kelabilan. Maka untuk
menyembuhkannya diperlukan sarana bukti (dalil) yang menunjukkan keberadaan-Nya
guna melenyapkan keragu-raguan itu. Untuk itulah maka para rasul memberikan
bimbingan dan petunjuk kepada mereka ke arah jalan yang menghantarkan mereka
untuk dapat mengenal-Nya. Maka disebutkanlah:
{فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ}
Pencipta langit dan bumi? (Ibrahim: 10)
yang Dia ciptakan dan Dia adakan tanpa contoh yang mendahuluinya. Karena
sesungguhnya bukti-bukti kejadian, penciptaan, dan pengaturan yang ada pada
keduanya menunjukkan bahwa pasti ada yang membuatnya. Dialah Allah yang tidak
ada Tuhan selain Dia, Pencipta segala sesuatu, Dialah Tuhan dan pemiliknya.
Kedua, sejumlah ulama mengartikan firman-Nya: Apakah ada
keragu-raguan terhadap Allah. (Ibrahim: 10) Yakni sebagai Tuhan Yang
Maha Esa yang harus disembah, padahal Dialah yang menciptakan semua yang ada;
tiada yang berhak disembah selain Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Sesungguhnya sebagian besar umat manusia mengakui Tuhan Yang Maha Pencipta,
tetapi mereka menyembah selain-Nyayang dipersekutukan dengan-Nya, yaitu
perantara-perantara yang mereka duga dapat memberikan manfaat kepada mereka
atau dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah.
Para rasul
mereka berkata kepada mereka:
يَدْعُوكُمْ
لِيَغْفِرَ
لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ
Dia menyeru kalian untuk memberi ampunan kepada kalian dari dosa-dosa
kalian. (Ibrahim: 10)
Yakni di hari
akhirat kelak.
{وَيُؤَخِّرَكُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى}
dan menangguhkan (siksaan)
kalian sampai masa yang ditentukan. (Ibrahim: 10)
Yaitu di
dunia ini.
Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui
firman-Nya:
{وَأَنِ
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا
إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ} الْآيَةَ
dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhan kalian dan bertobat
kepada-Nya. (Jika kalian mengerjakan yang demikian itu), niscaya Dia
akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepada kalian sampai
waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang
mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. (Hud: 3), hingga akhir
ayat.
Kemudian setelah umat-umatnya kalah berdebat dengan para rasul mereka,
maka mereka beralih alasan untuk menolak dengan cara mendebat kedudukan rasul
yang disandangnya. Kesimpulan jawaban mereka disebutkan oleh firman-Nya:
{إِنْ أَنْتُمْ إِلا بَشَرٌ مِثْلُنَا}
Kalian
tidak lain hanyalah manusia biasa seperti kami juga, (Ibrahim: 10)
Yakni mana mungkin bagi kami mengikuti kalian hanya dengan perkataan
kalian, sedangkan kami belum melihat adanya suatu mukjizat dari kalian, seperti
yang disebutkan oleh firman-Nya menyitir kata-kata mereka dalam firman
selanjutnya:
{فَأْتُونَا بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ}
Karena
itu, datangkanlah kepada kami bukti yang nyata. (Ibrahim: 10)
Yaitu suatu
mukjizat yang kami minta dari kalian mengemukakannya.
Allah Swt. menyebutkan tentang kekuasaan-Nya dalam menghidupkan kembali
tubuh manusia kelak di hari kiamat, bahwasanya Dialah yang menciptakan langit
dan bumi, menciptakan keduanya jauh lebih berat ketimbang menciptakan manusia.
Maka bukankah Tuhan yang mampu menciptakan langit —yang tinggi, luas, lagi
besar— beserta segala sesuatu yang ada padanya, seperti bintang-bintang yang
tetap pada tempatnya dan yang beredar pada garis edarnya serta tanda-tanda
(kekuasaan-Nya) yang ada padanya; dan bumi ini beserta segala sesuatu yang ada
padanya, yaitu dataran-dataran rendahnya, gunung-gunungnya, hutan rimbanya,
padang saharanya, laut-lautnya, pohon-pohonnya, tumbuh-tumbuhannya; dan segala
macam hewan yang beraneka ragam jenis, manfaat, bentuk dan warnanya; mampu pula
untuk menghidupkan manusia? Jawabannya, tentu saja mampu.
Dalam ayat
yang lain disebutkan oleh firman-Nya:
{أَوَلَمْ
يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلَمْ يَعْيَ
بِخَلْقِهِنَّ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَى بَلَى إِنَّهُ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ}
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang
menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya,
kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya, (bahkan) sesungguhnya Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al-Ahqaf: 33)
{أَوَلَمْ يَرَ الإنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ
نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ وَضَرَبَ لَنَا مَثَلا وَنَسِيَ خَلْقَهُ
قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي
أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ
مِنَ الشَّجَرِ الأخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ أَوَلَيْسَ
الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ
بَلَى وَهُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ
يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ
وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ}
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari
setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penentang yang nyata? Dan
dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata,
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur
luluh?” Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakan-nyayang
pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk, yaitu Tuhan yang
menjadikan untuk kalian api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kalian
nyalakan (api) dari kayu itu.” Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan
langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah
hancur itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata
kepadanya, "Jadilah!" Maka terjadilah ia. Maka Mahasuci (Allah) yang
di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kalian
dikembalikan. (Yasin: 77-83)
Adapun firman
Allah Swt.:
{إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ
بِخَلْقٍ جَدِيدٍ وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ}
Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kalian dan mengganti (kalian)
dengan makhluk yang baru, dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi
Allah. (Ibrahim: 19-20)
Maksudnya, tidak sulit bagi-Nya, tidak pula sukar; bahkan hal itu amat
mudah bagi-Nya. Apabila kalian menentang perintah-Nya, bisa saja Dia
melenyapkan kalian dan mendat angkan
makhluk lain yang bersifat tidak sama dengan kalian, seperti yang diungkapkan
oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{يَا أَيُّهَا
النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ
الْحَمِيدُ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ وَمَا ذَلِكَ
عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ}
Hai manusia, kalianlah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah,
Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika
Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kalian dan mendatangkan makhluk yang
baru (untuk menggantikan kalian). Dan yang demikian itu sekali-kali
tidak sulit bagi Allah. (Fathir: 15-17)
{وَإِنْ
تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ}
Dan jika kalian berpaling, niscaya Dia akan mengganti (kalian) dengan
kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kalian. (Muhammad: 38)
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ
دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ}
Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kalian yang
murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya. (Al-Maidah: 54)
{إِنْ يَشَأْ
يُذْهِبْكُمْ أَيُّهَا النَّاسُ وَيَأْتِ بِآخَرِينَ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى ذَلِكَ
قَدِيرًا}
Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kalian, wahai manusia;
dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai pengganti kalian). Dan adalah
Allah Mahakuasa berbuat demikian. (An-Nisa: 133)